12.18.2016

Thailand Sukses Berkat Disiplin Tingkat Dewa ala Kiatisuk




MungkinSekarang . Jakarta - Tim nasional Thailand menerapkan disiplin tingkat dewa untuk menjaga konsistensi prestasi. Sang pelatih Kiatisuk Senamuang punya sederet larangan yang tak bisa ditawar para pemainnya. 


Thailand sukses menahbiskan diri sebagai juara Piala AFF 2016. Predikat kampiun itu diraih setelah mengalahkan Indonesia dengan agregat 3-2 di Stadion Rajamangala, Sabtu (17/12/2016). 



Thailand meraihnya dengan posisi terjepit usai kalah 1-2 di Stadion Pakansari, Bogor, pada leg pertama. Tim Negeri Gajah Putih itu kemudian membalik keadaan dengan menang 2-0 atas Pasukan Merah Putih. 



Gelar itu menjadi gelar kelima timnas Thailand di Piala AFF. Dengan lima titel juara, Thailand menjadi negara paling sukses di ajang Piala AFF, mengungguli Singapura yang punya empat gelar juara. 


Bagi Kiatisuk, gelar juara itu menjadi gelar kedua sebagai pelatih. Dia menangani timnas mulai tahun 2013. 


Kiatisuk mempunyai resep sendiri dalam melanjutkan kerja Winfried "Winnie" Schäfer , pelatih Jerman yang menangani timnas Thailand mulai 2011-2013. 



"Para pemain harus mengikuti peraturan untuk masuk skuat timnas, yakni tidak merokok, tidak mabuk-mabukan, tidak keluyuran, dan tak pasang taruhan," kata Kiatisuk seperti dikutip FoxSport. 



"Banyak pemain baru dalam tim ini, so mereka harus mempelajari peraturan yang saya terapkan. Buat para pemain senior, hukuman akan lebih serius jika mereka melanggarnya. 



"Mereka akan diminta untuk segera berkemas dan pulang. Tak ada ruang buat kelonggaran dan negosiasi soal ini. Disiplin tim sudah jadi keharusan. Kami mempunyai tugas besar ke depan dan misi kami belum tercapai," ucap dia. 



Selain itu, Thailand memang sudah tak lagi berhasrat untuk sekadar mengejar prestasi Asia Tenggara. Menurut mereka itu sudah jadi sebuah prestasi yang wajar untuk jadi nomor satu Aia Tenggara. Sejak awal Thailand sudah mencanangkan target untuk masuk 10 besar ranking Asia. 



Bukan target kosong yang dibuat Kiatisuk. Bersama pelatih 43 tahun yang juga legenda hidup sepakbola Thailand itu, timnas Negeri Gajah Putih tersebut berhasil lolos semifinal Asian Games 2016 Incheon, juga lolos kualifikasi Piala Dunia.






Kiatisuk juga tak takut bikin perubahan. Dia merombak tim saat didapuk menjadi pelatih timnas untuk pertama kalinya. Dia memanggil pemain muda dan mencopot pemain senior. 



"Ketika saya membentuk timnas pada tahun 2014, saya bisa saja memanggil pemain senior seperti Datsakorn Thonglao dan Rungsan Viwatchaichok. Saya merasa ini saat terbaik untuk perubahan," kata Kiatisuk. 



"Tim saya diisi pemain yang rata-rata berusia 22 tahun kemudian saya bangun tim itu. Saya yakin mereka bisa mengisi timnas setidaknya sampai 10 tahun ke depan," tutur dia. 




(fem/krs)

Related Posts

Thailand Sukses Berkat Disiplin Tingkat Dewa ala Kiatisuk
4/ 5
Oleh