1.15.2017

Studi: Orang Suka Menyendiri Cenderung Lebih Pintar


Sering kita dengar pola yang terjadi di media massa atau cerita fiksi, Intelligence Equals Isolation—ketika seseorang atau karakter yang sangat cerdas, tapi terisolasi, kesulitan untuk membangun hubungan dengan teman-teman di lingkungannya, bahkan saudara dan siapapun.
Hari ini, studi di dunia nyata membuktikan bahwa pola yang terjadi di jagat fiksi itu nyata terjadi, Tech Times melansir.
Sejumlah psikolog evolusioner dari Singapura dan London menemukan bahwa orang-orang pintar merasa kesulitan dalam berinteraksi sosial, bahkan dengan teman-teman dekatnya.
Berdasarkan studi yang melibatkan sampel 15 ribu orang, dalam rentang usia 18-28 tahun, peneliti menemukan bahwa semakin banyak interaksi responden dengan teman-teman dekatnya, maka semakin bahagia rasanya.
Tetapi, ada pengecualian besar, yaitu orang-orang yang cerdas atau memiliki IQ tinggi, korelasinya justru berlaku terbalik.
Tim pun mengukur tingkat kecerdasan para responden. Meski hasil IQ-nya tidak diungkap, namun peneliti mengambil tolak ukur bahwa rata-rata IQ orang normal berkisar 100 dan yang jenius 140.
Satoshi Kanazawa dari London School of Economics and Political Science, dan Norman Li dari Singapore Management University menemukan bahwa dampak kepadatan penduduk pada kebahagiaan dua kali lipat lebih besar bagi individu yang ber-IQ rendah.
Faktanya, individu-individu yang lebih cerdas merasa kurang bahagia jika sering bertemu dengan orang-orang dekatnya.
"Artinya, orang-orang dengan IQ lebih tinggi, cerdas, cenderung lebih nyaman menyendiri. Jika mereka menghabiskan waktu lebih banyak untuk teman-teman, mereka merasa kurang bahagia dengan hidupnya," papar Kanazawa dan Li, dalam laporannya.

Related Posts

Studi: Orang Suka Menyendiri Cenderung Lebih Pintar
4/ 5
Oleh